Dear blog, I'm back to writing.
Tema hari ini adalah quality of life atau kualitas hidup. Mungkin teman-teman sering mendengar seminar atau diskusi mengenai hidup yang berkualitas. Nah, apa sih yang dimaksud dengan kualitas hidup? Seringkali kita mendengar kata-kata tersebut namun tidak memahami sepenuhnya. Penjelasan di bawah ini merupakan deskripsi mengenai kualitas hidup.
Quality of Life atau kualitas hidup merupakan fungsi dari kepentingan relatif area tertentu dan sejauh mana seseorang memiliki kepuasan terhadap hal tersebut. Menurut WHO (World Health Organization, 1998) kualitas hidup dapat diukur dari beberapa aspek, yaitu (a) kesehatan fisik, (b) kesejahteraan psikologis, (c) hubungan sosial, dan (d) hubungan dengan lingkungan.
Aspek kesehatan fisik berhubungan dengan fisik seseorang, seperti rasa nyeri dan ketidaknyamanan. Maksudnya, sejauh mana sensasi fisik yang tidak menyenangkan dapat mengganggu kehidupan seseorang. Selain itu, masalah tidur dan istirahat. Orang yang kurang tidur atau memiliki gangguan tidur biasanya berpengaruh terhadap kualitas hidupnya. Begitu juga dengan tingkat kelelahan. Kelelahan dapat menjadi penyebab seseorang mengalami depresi. Hal lainnya berhubungan dengan kemampuan seseorang bergerak dari satu tempat ke tempat lain tanpa bantuan orang lain atau alat apapun. Seseorang yang bergantung pada orang lain atau pada alat bantu gerak apapun untuk melakukan aktivitas sehari-hari cenderung memiliki kualitas hidup yang rendah. Begitu pula seseorang yang memiliki ketergantungan terhadap obat-obatan, seperti akupuntur dan obat herbal.
Aspek kesejahteraan psikologis terdiri dari perasaan positif seperti kepuasan, kedamaian, keseimbangan, kebahagiaan, harapan, sukacita, dan kenikmatan dari hal-hal baik dalam hidup. Seseorang yang memiliki pandangan serta perasaan positif tentang masa depannya cenderung memiliki kualitas hidup yang tinggi. Sebaliknya, seseorang yang memiliki perasaan negatif seperti patah semangat, kecemasan, kesedihan, rasa bersalah, dan kurangnya kesenangan dalam hidup, kualitas hidupnya cenderung rendah. Aspek lainnya yaitu pandangan seseorang tentang cara berpikir, belajar, kemampuan mengingat, berkonsentrasi, dan membuat keputusan memengaruhi kualitas hidup. Tidak kalah pentingnya dengan self esteem atau penilaian seseorang mengenai dirinya, termasuk perasaan positif dan negatif tentang diri mereka. Lalu, pandangan seseorang mengenai citra tubuh dan penampilannya. Orang yang puas dengan citra tubuhnya cenderung memiliki kualitas hidup yang tinggi. Aspek kesejahteraan psikologis yang terakhir yaitu spiritualitas. Agama, keyakinan pribadi, dan spiritualitas merupakan sumber kenyamanan, kesejahteraan, keamanan, dan kekuatan.
Aspek hubungan sosial berkaitan dengan hubungan pribadi, yaitu sejauh mana seseorang merasa persahabatan, cinta, dan dukungan yang mereka inginkan dari hubungan pribadi dalam hidup mereka. Aspek ini meliputi komitmen, pengalaman merawat, dan menyediakan waktu untuk orang lain, kesempatan untuk mencintai dan dicintai, menjadi intim dengan orang lain secara emosional dan fisik. Selain itu, dukungan sosial juga memengaruhi penilaian kualitas hidup. Fokus aspek ini adalah bagaimana individu merasa bahwa ia memiliki dukungan dari keluarga dan teman-teman, khususnya pada saat ia mengalami kondisi krisis. Aspek lainnya, aktivitas seksual menyangkut keinginan seseorang untuk mengekspresikan dan menikmati hasrat seksualnya dengan tepat. Kesempatan untuk pemenuhan seks berpengaruh terhadap kualitas hidup seseorang.
Aspek hubungan dengan lingkungan, diantaranya kebebasan, keselamatan fisik, dan keamanan. Ancaman bagi keselamatan fisik berdampak pada rendahnya penilaian kualitas hidup. Begitu juga dengan kualitas lingkungan di sekitar tempat tinggal seperti kebersihan, fasilitas yang tersedia, sarana transportasi, dan kesempatan untuk privasi. Lingkungan fisik seperti polusi, suara, lalu lintas, dan iklim akan memengaruhi kualitas hidup. Aspek selanjutnya yaitu sumber keuangan, pandangan seseorang tentang bagaimana sumber daya finansial dapat memenuhi kebutuhan gaya hidup sehat dan nyaman. Selain itu, peluang untuk memperoleh informasi dan pengetahuan baru, kesempatan untuk berekreasi dan bersantai serta mendapatkan kesempatan untuk hiburan atau relaksasi akan memengaruhi penilaian kualitas hidup seseorang. Orang yang menikmati hidupnya cenderung memiliki kualitas hidup yang tinggi.
Begitulah deskripsi singkat mengenai kualitas hidup. Kualitas hidup erat kaitannya dengan kebahagiaan. Seseorang yang menilai kualitas hidupnya tinggi cenderung merasa lebih bahagia (Power, 2003). Bagaimana dengan kualitas hidup Anda?