Selasa, 07 Januari 2014

All about Love

Hai.. Setelah sekian lama akhirnya saya kembali menulis blog. Entah apa yang membuat saya ingin sekali berbagi tulisan mengenai cinta. Hari ini saya mendapat sharing yang luar biasa dari teman-teman di kantor. Mungkin kalian pernah membaca buku dengan judul Tuhan Masih Menulis Surat Cinta karya Grace dan Steven. Jujur, saya belum pernah membacanya dan akan segera membacanya. Saya cukup terkejut dan terharu ketika seorang teman di kantor menceritakan kisah cinta mereka (Grace & Steven). Kisah cinta yang mengharukan dan mungkin menjadi dambaan bagi setiap pasangan. Namun, satu hal yang harus diingat adalah setiap orang pasti memiliki kisah cintanya masing-masing.

Cinta selalu menjadi topik favorit, tidak hanya di kalangan remaja bahkan semua orang menyukai pembicaraan mengenai cinta. Cinta bersifat universal. Apakah cinta itu? Beberapa orang mengatakan cinta adalah perasaan. Sebagian yang lain mengatakan cinta adalah keputusan. Seperti yang diungkapkan oleh Grace, mencintai seseorang merupakan sebuah keputusan. Keputusan untuk tetap bertahan dalam kondisi apapun. Sekalipun terjadi perubahan pada orang yang kita cintai. 

Nah, saya akan membahas teori cinta menurut Berscheid dan Walster (1978). Ia mengatakan bahwa cinta dapat dikategorikan menjadi passionate love dan companionate love. Passionate love yaitu jenis cinta yang penuh emosi seperti perasaan lembut dan hasrat seksual, kegembiraan dan kesedihan, kecemasan dan ketenangan, altruisme dan kecemburuan yang saling bercampur aduk dalam satu perasaan. Jenis cinta ini kadang terjadi di awal hubungan romantis. Hatfield dan Sprecher (1986) juga menyatakan dalam studinya bahwa kecemasan dapat menimbulkan passionate love. Getaran fisiolgis, keinginan seksual, rasa takut pada penolakan dapat memengaruhi emosi yang dirasakan dalam passionate love. Cinta jenis ini datang tiba-tiba dan hilang dengan cepat. 

Lalu, bagaimana dengan companionate love? Companionate love yaitu cinta yang penuh kasih sayang dan menekankan rasa saling percaya dan perhatian. Tipe cinta yang lebih praktis, menekankan rasa percaya dan toleran terhadap kekurangan pasangan. Companionate love berkembang pada saat dua orang menjalin hubungan yang memuaskan. Peneliti meyakini bahwa cinta jenis ini memberikan basis yang lebih kokoh untuk hubungan jangka panjang. Jenis cinta manakah yang Anda kembangkan? 

Selain dua jenis cinta ini, peneliti lain Robert Sternberg (1986) menyatakan bahwa cinta memiliki tiga komponen yaitu intimasi, hasrat, dan komitmen. Intimasi mencakup perasaan dekat, terkait, dan terikat dalam hubungan, rasa kagum dan ingin memberi perhatian kepada orang yang dicintai. Keterbukaan diri dan komunikasi merupakan hal yang penting. Sedangkan hasrat mencakup dorongan kuat yang menimbulkan emosi dalam hubungan cinta. Daya tarik fisik dan seksual menjadi hal yang penting. Selain itu, komponen lain yaitu komitmen. Komitmen adalah keputusan untuk mencintai orang lain dan dalam jangka panjang, menjaga cinta itu.

Cinta yang sempurna mengombinasikan semua elemen intimasi, hasrat, dan komitmen. Cinta jenis ini dapat ditemukan pada hubungan orang dewasa atau hubungan antara orang tua dan anak. Begitu juga dengan kisah cinta Grace dan Steven yang tertuang dalam karyanya, Tuhan Masih Menulis Surat Cinta. Semoga Anda pun menemukan cinta sejati :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar